Assalamualaikum
Halo readers! Kali ini saya sedikit menyuguhkan goresan-goresan tinta yang pernah ada dibuku saya. Masih butuh kritik dan saran ya agar tulisan saya bisa berkembang lebih baik lagi. Terima kasih. Langsung aja yuk dibaca.
TAUBAT MALAM
Dikala naluri berbisik lembut
Jalan manalagi yang kutempuh
Noda – noda hitam melengkapi kelabu hidup
Hanya ada sesal dalam pangkuan renung
Semakin jauh saja sajadahku
Semakin berdebu saja mushhafku
Semakin kaku saja bibirku tuk berdzikir kepadaMU
Semakin lamban saja langkah kakiku menuju rumahMU
Ya Rabb .....
Pantaskah sujudku
Pantaskah taubat malamku
Pantaskah munajat doaku
Pantaskah pengakuanku sebagai hambaMU
KENAPA
Kenapa harus bertahan dalam sebuah kesalahan
Bukankah kebenaran lebih membahagiakan
Kenapa masih menunggu ketidakpastian
Bukankah yang didepan mata lebih menjanjikan
Kenapa mau dibelenggu kegelapan
Bukankah hati penuh akan kesadaran
Kenapa resah dilanda kesedihan
Bukankah kebahagiaan berawal dari kesedihan
Kenapa tak sanggup kehilangan
Bukankah kehilangan awal pertemuan dikeabadian
Kenapa harus takut kematian
Bukankah kematian hakikat kehidupan
HIDUP
Ketika hidup terasa redup
Seakan tak ada secercah cahaya yang menerangi
Tak ada sentuhan lembut yang mampu mengasihi
Tak ada sosok untuk berbagi
Lumpuh
Begitu lemah tuk tapaki
Begitu berat tuk bangkit
Terlalu perih tuk merintih
Kuarungi kembali masalalu
Ruang kosong ini pernah kutinggali
Telah lama tak ku jamah lagi
Kupandangi dengan rona wajah sedih “ Mushollahku”
Ya Tuhanku
Terimakasih
RahmatMU menarikku tuk kembali
Maaf aku telah lalai
Janjiku kan kupegang selalu panji agama islam ini
PERNAHKAH
Pernahkah kau merasa tidak menemukan kebahagiaan
Padahal kau seorang putri
Pernahkah kau merasa ada yang hilang
Dikala segalamu terpenuhi
Pernahkah kau merasa tidak puas
Dikala semua hasratmu telah kau raih
Pernahkah kau merasa ingin sendiri
Dikala seluruh penjuru ingin bersanding denganmu
Pernahkah kau merasa bibirmu tergembok tuk berucap
Dikala semua sanjungan tertuju padamu
TERKAGUM OLEH CIPTAANMU
Tuhan
Aku mengagumi makhluk ciptaanMU
Sebagai salah satu makhluk yang indah
Walau ku tahu Kau Dzat Maha Indah
Tuhan
Maafkan aku
Telah sempat mengagumi senyumnya tanpa seizinMU
Sedang aku tahu aku belum berhak untuk itu
Tuhan
Maaf telah membuatmu cemburu
Hatiku mendua tuk mencintai makhlukMU
Aku sadar ia tak halal untukku
Tuhan
Maaf sering berpaling dariMU
Pikiranku larut dengan namanya
Meski hatiku berkata asmaMU yang patut tersemat
Tuhan
Maafkan aku
Yang lemah untuk tidak mengingatnya
Sekalipun bibirku sedang memanggil namaMU
NAMA ASING
Hanya sebuah nama asing
Sosok semu tak berujung temu
Perlahan menyelinap dalam kalbu
Kian hari kian mengganggu
Bisikan kecil menghampiri
Ada buncahan ridu
Nama itu selalu bersama detak jantung
Alam semesta seakan tersenyum
Ringikan beradu tangis
Tangan menengadah ke arah kiblatMU
Biar doa sepertiga malmku menjemputmu
Menuju ikatan sunnah RasulMU
ANTARA AKU DAN RABBKU
Tuhan
Entah sejak kapan rasa ini terselip dilubuk hati
Tertancap dalam memori
Merasuk kedalam sendi-sendi
Kau tak pernah ku kenali
Hanya pernah ku temui
Bersanding denganmu sebatas mimpi
Logikanya kau matahari aku bumi
Terlalu jauh sekali
Hanya sinarmu yang dapat ku raih
Ah sudahlah
Tak semua yang dikasihi mengasihi
Tak semua yang diingini dimiliki
Aku sadar ketidakmungkinan ini
Kisah hidupmu selalu dirundung perih
Langkahmu tak lepas dari semak berduri
Aku mengerti
Tuhan begitu menguji
Karena Dia amat menyayangi
Betapa kusyukuri
Sempat disinggahi rasa manusiawi
Biar kau menjadi bincangan pribadi
Antara aku dan Ilahi Rabbi
Tanpa perlu kau ketahui
Juga semua insani
Pasti akan ada hari indah
Akan datang pelipur lara
Akan hadir penghapus luka
Hingga kau lupa
Berapa banyak aral telah menerpa
Tiada lagi seribu tangis dibalik tawa
Tiada lagi seribu luka dibalik suka
Mungkin tidak denganku kau berbagi
Tidak denganku pula hidup kau arungi
Namun untukmu doaku selalu teriring
Hingga kepada Tuhan nantinya aku kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar